Kamis, 25 Desember 2014

ADAB MEMBACA AL-QURAN

Salah satu kegiatan utama berkaitan dengan Al Qur’an tentu adalah membacanya. Semua ibadah berkaitan dengan Al Qur’an dijanjikan dengan pahala yang besar, termasuk dalam hal membacanya. Namun, sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, untuk lebih mencapai dan memperoleh manfaat dari membaca Al Qur’an tersebut, Islam telah mengatur adab-adab dan etika ketika seorang muslim membaca Al Qur’an. PERTAMA Dianjurkan dan disunahkan dalam membaca Al-Qur’an dalam kondisi yang sempurna: Bersih, Menghadap Qiblat, serta senantiasa menjaga Waktu terbaik untuk membaca Al-Qur’an seperti alam hari, ba’da Maghrib, dan ba’da Shubuh sebagaimana firman Allah إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا “Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (Al-Muzammil:6) dan juga إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا “Sesungguhnya membaca Al-Qur’an di waktu Fajar disaksikan (oleh Malaikat),” (Al-Isra:78) Dan membaca Al-Qur’an dalam kondisi berdiri, duduk, berbaring, berjalan bahkan ketika berkendaraan, sebagaimana firman-Nya: الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring,” (Ali Imran: 191). Kedua, maka disunnahkan memperbanyak bacaan baik ketika pagi, siang, sore dan malam sebagaimana hadits Rasulullah “Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain.” (HR. Muslim). KEDUA Membaca Al-Qur’an adalah sebaik-baik dzikir. Dalam sebuah hadits qudsi diriwayatkan, Allah SWT telah berfirman, ”Barangsiapa yang disibukkan dengan Al Qur’an dan berdzikir kepada-Ku, hingga tidak sempat meminta kepada-Ku, maka aku akan memberikan apa yang terbaik yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan firman Allah atas perkataan makhluk-Nya adalah seperti keutamaan Allah atas semua makhluknya.” (HR. Turmudzi) KETIGA Membaca Al-Qur’an dengan tartil lebih diutamakan dari pada membaca dengan terburu-buru sehingga seluruh huruf-hurufnya jelas dan lebih menyentuh ke dalam hati. وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا “Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (Al Muzzammil:4) KEEMPAT Memperindah bacaan sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Hiasilah Al Qur’an itu dengan suaramu.” (HR. Muslim) Dalam riwayat lainnya disebutkan “Sesungguhnya suara yang baik itu menambah Al Qur’an menjadi baik.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa’i) ************************ Sumber : (islampos.com)

Selasa, 23 Desember 2014

Tips Sukses Menabung


Berbagai penelitian yang sempat dipublikasikan secara luas di berbagai media dalam kaitan dengan menabung senantiasa menampilkan data-data statistik yang memiris hati setiap orang yang membacanya. Data-data penelitian senantiasa menampilkan perolehan angka-angka yang menunjukkan secara telanjang kepada kita bahwa memang budaya atau karakter menabung masih menjadi titik kritis yang harus terus diperjuangkan demi meningkatkan pendapatan ekonomi para keluarga di Flores dengan hasil perolehan setiap bulan.


Data statistik menunjukkan hasil bahwa budaya menabung bagi masyarakat Flores cuma 1% sementara 99% lainnya semua perolehan pendapatan dialokasikan untuk hal-hal konsumtif; belanja harian rumah tangga, pesta adat, belis atau pesta-pesta lainnya bahkan ada kecenderungan negatif lainnya seperti mabuk-mabukkan, judi dan kresahan sosial lainnya yang membuat setiap individu masyarakat Flores tidak memiliki budaya untuk menabung. "Pendapatan yang diperoleh hari ini, dihabiskan untuk hari ini, tidak pernah memiliki perencanaan keuangan untuk hari esok apalagi masa depan hehehehe".

Kita tentu tidak menangisi apa yang telah terjadi atau menangisi kegelapan, ada baiknya kita menyalakan sebatang lilin keski kita ketahui bahwa lilin yang kita nyalakan tidak terang benderang namun harus ada keyakinan bahwa "lilin yang berkedip tak terpatahkan dan gelagah yang terkulai tidak terpatahkan".

Usaha untuk membangun kesadaran menabung secara terencana dan tertib membutuhkan proses dan perjuangan yang memakan waktu dan biaya. Apabila kita berputus ada maka kita akan berhenti berlari sebelum masuk finish dengan berbagai alasan pembenaran diri yang membuat kita masyarakat Flores untuk tidak memulai membangun karakter menabung meski dalam keluarga kita masing-masing.

Untuk itu, ada baiknya, kita meresapi apa yang disharingkan oleh Hasuna melalai www.tabloidnova,com bahwa budaya menabung harus diusahakan sejak usia dini dengan berbagai tawaran sebagai berikut:
1. Tentukan terlebih dahulu tujuan menabung, agar Anda memiliki target tertentu yang harus dicapai. Dengan demikian, Anda akan lebih bersemangat utnuk menabung.
2. Alokasikan dana yang akan ditabung segera setelah gajian, bukan diakhir bulan, untuk mencegah uang habis sebelum sempat disisihkan.
3. Pisahkan rekening untuk menabung dan rekening pemasukan Anda. Dengan demikian, keuangan lebih mudah dikontrol setiap bulan.
4. Berapapun penghasilan Anda, biasakan untuk menabung, sehingga Anda akan terbiasa melakukannya. Penghasilan yang kecil bukan alasan tak bisa menabung.
5. Biasakan melakukan pengeluaran dengan jumlah lebih sedikit dari pada penghasilan Anda, agar tidak tekor di akhir bulan.
6. Buatlah daftar anggaran selama satu bulan baik yang rutin maupun tidak, sehingga tidak ada uang yang habis tanpa tujuan sesuai kebutuhan yang mendasar.
7. Jangan lapar mata. Bila Anda memang gampang terpancing untuk berbelanja, jauhi hal-hal atau tempat yang bisa membuat Anda menghabiskan uang di luar rencana anggran.
8. Bila penghasilan Anda bertambah, naiklah pula dana yang akan ditabung.
9. Tak ada kata terlambat untuk menabung. Mulailah menabung sedini mungkin, sehingga hasil yang didapat juga lebih optimal.

Untuk kalangan anak-anak usia SD-SMP, kita nelatih mereka dengan celengan masing-masing namun kunci celengan dipegang orang tua. Setiap hari kita memberikan uang kepada mereka misalnya 2,000 rupaih dalam lembaran seribu-seribu rupiah. Kita melihat apa reaksi anak kita setelah menerima uang tersebut. Apakah anak itu menghabiskan semuanya untuk jajan di sekolah atau setiap hari ia menabung 1,000 rupiah pada celengan dan 1,000 untuk jajan. Apabila beliau belum melakukannya maka kita mengajarkannya dengan penuh kesadaran dan tanpa kekerasan. Ia hendaknya membiasakan diri untuk menabung dulu pada celengan sebelum yang sisanya untuk berbelanja. 

Untuk nilai akan naik sesuai dengan kebutuhan namun satu hal yang mau kita tanamkan adalah menabung dulu di celengan baru berbelanja sesuai rumus :PENDAPATAN - TABUNG = BELANJA.
Rumus ini kelihatannya singkat dan mudah namun dalam pelaksanaannya kadang membutuhkan perjuangan yang tak kenal lelah sebab BUTUH SUATU PERUBAHAN PARADIGAM (MINDSET) BERPIKIR dari sebelumnya yang senantiasa mengpraktekkan PENDAPATAN - BELANJA = TABUNG sehingga tidak pernah tabung-tabug juga bahkan penghasilan jutaan rupiah tiap bulan namun akhir tahun, tidak pernah ada tabungan.

selamat berpraktek semoga sukses! Tidak ada yang mustahil apabila ada kemauan, tekad dan kerja cerdas. 

Sumber: Hedi Saswaran

Cara Menabung yang Baik

cara menabung yang baik


Setelah beberapa kali saya membuat artikel semacam ini(tujuannya tidaklah lain dari untuk meningkatkan kesadaran dalam berhemat dan menabung). Saat menabung, pasti saja kita merasa jumlah tabungan kita pas-pasan sana dan tidak mengalami peningkatan berarti. Saat itu pula kita akan bertanya, cara menabung efektif itu seperti apa sih? Nah, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan kepada anda artikel pertama saya di ulang tahun HdS yang ke-2 ini. Disini, kita akan membahas tentang cara menabung yang efektif dan tips menabung yang baik. Penasaran? Langsung saja kita simak selangkapnya…..

Menabung yang efektif. Maksudnya adalah menabung supaya menguntungkan. Karena, selama ini kita hanya menabung kekayaan kita dan jumlahnya selalu tidak menguntungkan. Kita masih bisa mensiasatinya dengan menabung di bank. Namun, apakah bunganya dapat mencukupi kebutuhan hidup kita? Belum tentu. Kecuali jika anda memiliki tabungan lebih dari Rp 1 Milyar barulah menguntungkan karena bunga di bank itu sangat kecil. Itupun belum dipotong pajak dan lain sebagainya. Sehingga, bisa saja bunga yang didapat lebih kecil daripada pemotongan tabungannya.

Lantas bagaimana?

Karena arti menabung itu tidak selalu berarti kegiatan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dan biasanya hanya akan diambil bila dalam keadaan terdesak atau uang yang terkumpul sudah banyak. Tetapi juga bisa disama artikan dengan berinvestasi. Investasi bisa dimulai dari yang kecil seperti berbisnis pulsa, membeli emas, berjualan alat tulis, dan lain sebagainya. Sampai yang besar seperti jual beli tanah/rumah, bermain saham, membeli franchise, dan bisnis lainnya. Semuanya menguntungkan jika anda teliti, mau belajar, pantang menyerah, berani gagal, dan bertanggung jawab. Dengan itu, uang anda selalu berputar dan berkembang daripada hanya ditaruh di bank dengan jumlah yang perkembangannya sangat sedikit.
Agak gak nyambung dengan topik utama yaa? hehe namanya aja ‘artikel lengkap’, yaa harus lengkap donk… Jika menabung menjadi salah satu pilihan anda. Maka saya akan memberikan tips menabung yang baik kepada anda. Langsung saja kita simak yang pertama:


1. Menabunglah di bank. Karena lebih aman, selain itu juga memberikan bunga jadi tabungan anda akan bertambah. Pilihlah juga bank atau lembaga keuangan yang terpercaya supaya tidak tertipu atau cepat bangkrut yang mengakibatkan semua tabungan anda hilang. Jika saya, saya biasanya menabung di LPD yang mungkin hanya ada di Bali. Karena mudah, praktis, tanpa pemotongan, dan bunga yang menjanjikan.
2. Tabung dalam jumlah yang konsisten. Maksudnya adalah kalo menabung itu jangan cuma sekali-kali aja. Tetapi harus terus menerus dan berpola. Misalnya, jika anda menabung Rp 10.000/hari, maka anda harus tetap menabung Rp 10.000/hari. Karena setahu saya, jika menabung tidak konsisten akan membuat jumlah bunga yang anda dapat lebih sedikit. Ingat, jika ingin sukses, berpatoklah pada suatu pola/kebiasaan.
3. Tabung sedikitnya 30% dari pendapatan anda. Itupun bila memungkinkan, semakin banyak, maka semakin bagus. Tetapi tetaplah utamakan kebutuhan primer.
4. Jangan terlalu sering menarik tabungan. Karena jika sekali tabungan anda ditarik, maka jumlah bunga yang didapatkan akan menurun drastis atau bahkan tidak akan mendapatkan bunga sama sekali.
5. Tariklah tabungan sesuai kebutuhan. Jangan menarik uang hanya untuk membeli sesuatu yang hanya bersifat kenikmatan atau kepuasan. Tetapi jangan juga terlalu pelit walau dalam keadaan yang sangat penting dan sangat mendesak. Tariklah sesuai dengan kebutuhan dan prioritas.
Itulah artikel lengkap berjudul ‘Cara Menabung Yang Baik’ yang isinya tentang cara menabung yang efektif dan tips menabung yang baik. Semoga bermanfaat. Ada tambahan? Pertanyaan? Kritik? Saran? Saya dengan senang hati menerima semua masukan anda.

Sumber: Hedi Saswaran

Selasa, 16 Desember 2014

Indahnya Sistem Perekonomian Islam

Jadi orang miskin sering kali bukanlah pilihan, namun keterpaksaaan alias kodrat. Betapa banyak dari orang miskin yang berjuang dengan banting tulang peras keringat sepanjang siang dan selebar malam. Namun walaupun keringat telah diperas dan tulang telah dibanting, toh tetap saja kemiskinan tetap melilit dengan erat.
Kondisi banyak dari mereka memang sangat menyedihkan, dan siapapun yang mengetahuinya pasti tersayat pilu, dan merasa iba. Namun demikian, apakah rasa iba dan pilu semata cukup untuk merubah kondisi mereka menjadi kaya raya?
Demikian pula halnya dengan ikut menangis bersama mereka atau merintih bersama mereka juga belum cukup untuk membalikkan kondisi mereka. Rasa iba sepatutnya diikuti dengan langkah nyata, sehingga derita dan beban saudara kita kaum faqir dan miskin menjadi ringan.
والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه
Dan Allah pasti menolong hamba-Nya selama hamba-Nya tersebut juga sudi untuk menolong saudaranya yang lain” (Muslim)
Karena itu dalam islam disyari’atkan berbagai syari’at yang bertujuan untuk mewujudkan sistem distribusi ulang (redistribution) harta kekayaan. Dalam sistem syariat Islam diajarkan: zakat, infak, hukum warisan, nafkah, manihah, hibah, hadiah, fai’, ghanimah, ariah, kafarat, ihyaul mawat (menghidupkan lahan tidur), hutang piutang yang bebas riba, dan lainnya.
Dengan berbagai syari’at tersebut harta kekayaan dapat berputar secara berkesinambungan dan merata di seluruh lapisan masyarakat. Sistem distribusi ulang yang diajarkan syari’at Islam menjamin terwujudnya tatanan masyarakat yang adil dan harmonis, saling menyayangi dan menyantuni, tepo seliro dan bersaudara.
مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى
Perumpamaan kaum mukminin dalam urusan cinta, kasih sayang dan bahu membahu sesama mereka bagaikan satu tubuh, bila ada satu anggota tubuh yang sakit niscaya seluruh tubuh turut merasakan susah tidur dan demam” (Muttafaqun ‘Alaih)
Tulisan ini adalah upaya untuk menggambarkan tentang sistem perekonomian Islam yang begitu indah. Harapannya anda dapat memahami kondisi perekonomian masyarakat yang ada saat ini, yang menerapkan sistem kapitalis; yang kaya harus tetap kaya dan bahkan semakin kaya sedangkan yang miskin harus tetap miskin dan kalau bisa semakin miskin. Kondisi semacam ini adalah hasil pasti dari sistem perekonomian kapitalis, sebagaimana yang telah Allah Ta’ala perigatkan pada ayat berikut:
(مَّا أَفَاء اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاء مِنكُمْ)
“Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu” (QS. al Hasyr 7)
Dan diisyaratkan pula oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada banyak hadits, diantaranya pada hadits berikut:
أَنَّ اللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ
Sejatinya Allah telah mewajibkan atas mereka untuk membayar sedekah (zakat) yang dipungut dari orang orang kaya dan didistribusikan ulang kepada kaum fakir dari kalangan mereka sendir“. (Muttafaqun ‘alaih)
Karena itu, siapapun, dan bagaimanapun dan apapun yang terjadi selama sistem perekonomiannya adalah kapitalis, maka yang kekayaan itu hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang. Masihkah anda ragu dan mengharap agar sistem perekonomian yang ada dapat mengentaskan anda atau saudara anda dari kemiskinan? Bukankah, fakta telah membuktikan dan bahkan anda telah menjadi bagian dari korbannya?
Hanya dengan memohon dan bertawakkal kepada Allah, selanjutnya anda banting tulang dan peras keringat solusi yang tepat untuk menghadapi kondisi perekonomian yang ada. Semoga Allah Ta’ala merahmati dan melindungi kita semua sehingga selamat dari petaka keangkara-murkaan penganut kapitalis.
Penulis: Ust. DR. Muhammad Arifin Baderi, Lc., MA.
Artikel Muslim.Or.Id

Ucapan Selamat Natal Menurut Madzhab Syafi’i

Asy-Syarbini (wafat 977 H) -rahimahullah-, salah seorang ulama besar Madzhab Syafi’i mengatakan:
“Dan diberi hukuman ta’zir*, seorang yang mengikuti orang-orang kafir dalam merayakan hari raya mereka. Begitu pula orang yang memberikan ucapan selamat kepada seorang kafir dzimmi di hari rayanya” (Mughnil Muhtaj, Asy-Syarbini, 5/526).
Hal senada juga disebutkan dalam banyak kitab syafi’iyyah lainnya, diantaranya: Al-Iqna’ fi halli Alfazhi Abi Syuja’ (2/526), Asnal Matholib (4/162), Tuhfatul Muhtaj (9/181), Hasyiata Qolyubi wa Amiroh (4/206), Annajmul Wahhaj (9/244).
Bahkan lebih tegas lagi Ibnu Hajar Al-Haitami (wafat 982 H) -rahimahullah- mengatakan: “Kemudian aku lihat ada sebagian para imam kami yang muta’akhirin telah menyebutkan keterangan yang sesuai dengan apa yang telah kusebutkan, dia mengatakan:
‘Diantara bid’ah yang paling buruk adalah tindakan kaum muslimin mengikuti kaum Nasrani di hari raya – hari raya mereka, dengan menyerupai mereka dalam makanan mereka, memberi hadiah kepada mereka, dan menerima hadiah dari mereka di hari raya itu. Dan orang yang paling banyak memberi perhatian pada hal ini adalah orang-orang Mesir, padahal Nabi -shallallahu alaihi wasallam- telah bersabda: Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dari mereka‘.
Bahkan Ibnul Hajj mengatakan: ‘Tidak halal bagi seorang muslim menjual kepada seorang nasrani apapun yang termasuk kebutuhan hari rayanya, baik daging, atau lauk, ataupun baju. Dan mereka tidak boleh dipinjami apapun (untuk kebutuhan itu), walaupun hanya hewan tunggangan, karena itu adalah tindakan membantu mereka dalam kekufurannya, dan wajib bagi para penguasa untuk melarang kaum muslimin dari tindakan tersebut'” (Fatawa Fiqhiyyah Kubra, Ibnu Hajar Al-Haitami, 4/239).
Mungkin sebagian dari mereka beranggapan bahwa dengan mengucapkan selamat untuk hari raya mereka akan menjadikan mereka tertarik untuk masuk Islam. Tapi tidakkah mereka mengingat Firman Allah ta’ala (yang artinya):
Kaum Yahudi dan Kaum Nasrani TIDAK AKAN rela kepadamu, hingga kamu mengikuti agama mereka“. (QS. Al Baqoroh: 120).
Begitu pula firmanNya (yang artinya):
Orang-orang kafir akan TERUS memerangi kalian hingga mereka menjadikan kalian keluar dari agama kalian” (QS. Al Baqoroh: 217).
Jika mereka ingin umat lain masuk Islam, maka hendaklah mereka mendakwahi mereka dengan sesuatu yang dibenarkan oleh syariat, misalnya dengan akhlak mulia dan dakwah yang penuh hikmah. Ingatlah tujuan yang mulia haruslah ditempuh dengan jalan yang mulia pula. Wallohu a’lam.


*) ta’zir adalah hukuman yang diberikan waliyul amr dalam rangka untuk memberi efek jera, terhadap perbuatan yang melanggar syariat namun tidak ditentukan hukuman dan kafarah-nya dari syariat, karena melihat adanya maslahah, dan jenis hukumannya ditentukan berdasarkan ijtihad hakim.

Penulis: Ust. Musyafa Ad Darini, Lc., MA.
Artikel Muslim.Or.Id

Senin, 26 November 2012

Dampak Negatif Merokok


Pengaruh Negatif Rokok bagi Kesehatan di Kalangan Remaja

            Latar belakang dari permasalahan rokok yaitu semakin meningkatnya perokok di usia remaja yang berdampak negative bagi kesehatan remaja. Merokok merupakan kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang, walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang menyatakan bahayanya merokok. Di tempat-tempat yang telah diberi tanda “dilarang merokok” sebagian orang ada yang masih terus merokok. Anak-anak sekolah yang masih berpakaian seragam sekolah juga ada yang melakukan kegiatan merokok. Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi masalah nasional, dan bahkan internasional. Survei yang diadakan oleh Yayasan Jantung Indonesia tahun 1990 yang dikutip oleh Saifuddin Azwar[1] mengatakan bahwa
Menunjukkan data pada anak-anak berusia 10-16 tahun sebagai berikut : angka perokok <10 tahun (9%), 12 tahun (18%), 13 tahun (23%), 14 tahun (22%), dan 15-16 tahun (28%). Mereka yang menjadi perokok karena dipengaruhi oleh teman-temannya sejumlah 70%, 2% diantaranya hanya coba-coba. Selain itu, menurut data survei kesehatan rumah tangga 2002 seperti yang tercatatat dalam koran harian Republika tanggal 5 juni 2003, menyebutkan bahwa jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 75% atau 141 juta orang. Sementara itu, dari data WHO jumlah perokok di dunia ada sebanyak 1,1 miliar orang, dan 4 juta orang di antaranya meninggal setiap tahun.
Hal ini menjadi sulit, karena berkaitan dengan banyak faktor yang saling memicu, sehingga seolah sudah menjadi lingkaran setan. Di tinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin.
Dari segi pemerintahan, pemerintah memperoleh pajak pemasukan rokok yang tidak sedikit jumlahnya, dan mampu banyak menyerap tenaga kerja. Jika pabrik rokok ditutup harus mencarikan pemasukan dana dari sumber lain dan mengalihkan para pekerja pabrik rokok yang tidak sedikit jumlahnya (sulit pemecahannya). Di pihak perokok sendiri, mereka merasakan nikmatnya begitu nyata, sampai dirasa memberikan rasa kesegaran dan kepuasan tersendiri sehingga setiap harinya harus menyisihkan uang untuk merokok. Kelompok lain, khususnya remaja pria, mereka menganggap bahwa merokok adalah merupakan ciri kejantanan yang membanggakan, sehingga mereka yang tidak merokok malah justru diejek.
Dewasa ini di Indonesia kegiatan merokok seringkali dilakukan individu dimulai di sekolah menengah pertama, bahkan mungkin sebelumnya. Kita sering melihat di jalan atau tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat “nongkrong” anak-anak tingkat sekolah menengah banyak siswa yang merokok. Pada saat anak duduk di sekolah menengah atas, kebanyakan pada siswa laki-laki merokok merupakan kegiatan yang menjadi kegiatan sosialnya. Menurut mereka merokok merupakan lambang pergaulan bagi mereka. Hampir semua orang mulai merokok dengan alasan yang sedikit sekali kaitannya dengan kenikmatan. Dalam pikiran remaja, rokok merupakan lambing kedewasaan. Sebagai seorang remaja mereka menggunakan berbagai cara agar terlihat dewasa. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Hurlock B Elizabeth[2] bahwa “Remaja ingin mencoba melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa, dengan sembunyi-sembunyi remaja pria mencoba merokok karena seringkali mereka melihat orang dewasa melakukannya.”
Pada masa remaja, ada sesuatu yang lain yang sama pentingnya dengan kedewasaan, yakni solidaritas kelompok, dan melakukan apa yang dilakukan oleh kelompok. Apabila dalam suatu kelompok remaja telah melakukan kegiatan merokok maka individu remaja merasa harus melakukannya juga. Individu remaja tersebut mulai merokok karena individu dalam kelompok remaja tersebut tidak ingin dianggap sebagai orang asing, bukan karena individu tersebut menyukai rokok.
Sitepoe[1] menyebutkan bahwa alasan utama menjadi perokok adalah karena ajakan teman-teman yang sukar ditolak,  selain itu juga, ada juga pelajar pria mengatakan bahwa pria menjadi perokok setelah melihat iklan rokok. Ini berarti bahwa tindakan merokok diawali dari adanya suatu sikap, yaitu kecenderunga seseorang untuk menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap respon yang datang dari luar dalam hal ini adalah rokok.
Berdasarkan latar belakang diatas maka saya menilai sangat diperlukan kegiatan penyuluhan guna peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahaya rokok sehingga mampu mendorong remaja Indonesia untuk hidup bebas rokok dan dapat menbantu Indonesia untuk berhenti merokok.
Adapun rumusan masalh sbagai berikut; (1)Apa keistimewaan rokok sehingga remaja mengkonsumsi rokok?(2) Apa saja dampak dari merokok?(3) Bagaimana cara agar remaja dapat lepas dari rokok?
Karya tulis ini bertujuan (1) Memberikan gambaran tentang bahaya rokok. (2)Untuk mengetahui tentang kebiasaan merokok pada remaja. (3)Mengetahui tentang konsep penyelesehan masalah rokok dikalangan remaja.

Keutamaan Bulan Muharram

Keutamaan Bulan Muharram dan Hari Asyura
Dari: www.eramuslim.com
Kiriman: Ari Sukarno
Muharram adalah bulan di mana umat Islam mengawali tahun kalender Hijriah berdasarkan peredaran bulan. Muharram menjadi salah satu dari empat bulan suci yang tersebut dalam Al-Quran. "Jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, tersebut dalam Kitab Allah
pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara kedua belas bulan itu ada empat bulan yang disucikan."
Keempat bulan itu adalah, Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Semua ahli tafsir Al-Quran sepakat dengan hal ini karena Rasululullah Saw dalam haji kesempatan haji terakhirnya
mendeklarasikan, "Satu tahun terdiri dari dua belas bulan, empat di antaranya adalah bulan suci. Tiga di antaranya berurutan yaitu Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan ke empat adalah bulan Rajab."
Selain keempat bulan khusus itu, bukan berarti bulan-bulan lainnya tidak memiliki keutamaan, karena masih ada bulan Ramadhan yang diakui sebagai bulan paling suci dalam satu satu tahun. Keempat bulan tersebut secara khusus disebut bulan-bulan yang disucikan karena ada
alasan-alasan khusus pula, bahkan para penganut paganisme di Makkah mengakui keempat bulan tersebut disucikan.
Pada dasarnya setiap bulan adalah sama satu dengan yang lainnya dan tidak ada perbedaan dalam kesuciannya dibandingkan dengan bulan- bulan lain. Ketika Allah Swt memilih bulan khusus untuk menurunkan rahmatnya, maka Allah Swt lah yang memiliki kebesaran itu atas
kehendakNya.

Keutamaan Bulan Muharram
Nabi Muhammad Saw bersabda, "Ibadah puasa yang paling baik setelah puasa Ramadan adalah berpuasa di bulan Muharram."
Meski puasa di bulan Muharram bukan puasa wajib, tapi mereka yang berpuasa pada bulan Muharram akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt. Khususnya pada tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari 'Asyura.
Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Muhammad Saw hijrah dari Makkah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di Madinah biasa berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Menurut orang-orang Yahudi itu, tanggal 10 Muharram bertepatan dengan hari ketika Nabi Musa dan
pengikutnya diselamatkan dari kejaran bala tentara Firaun dengan melewati Laut Merah, sementara Firaun dan tentaranya tewas tenggelam.
Mendengar hal ini, Nabi Muhammad Saw mengatakan, "Kami lebih dekat hubungannya dengan Musa daripada kalian" dan langsung menyarankan agar umat Islam berpuasa pada hari 'Asyura. Bahkan dalam sejumlah tradisi umat Islam, pada awalnya berpuasa pada hari 'Asyura
diwajibkan. Kemudian, puasa bulan Ramadhan-lah yang diwajibkan sementara puasa pada hari 'Asyura disunahkan.
Dikisahkan bahwa Aisyah mengatakan, "Ketika Rasullullah tiba di Madinah, ia berpuasa pada hari 'Asyura dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa. Tapi ketika puasa bulan Ramadhan menjadi puasa wajib, kewajiban berpuasa itu dibatasi pada bulan Ramadhan saja dan
kewajiban puasa pada hari 'Asyura dihilangkan. Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu jika dia mau atau boleh juga tidak berpuasa, jika ia mau." Namun, Rasulullah Saw biasa berpuasa pada hari 'Asyura bahkan setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Abdullah Ibn Mas'ud mengatakan, "Nabi Muhammad lebih memilih berpuasa pada hari 'Asyura dibandingkan hari lainnya dan lebih memilih berpuasa Ramadhan dibandingkan puasa 'Asyura." (HR Bukhari dan Muslim). Pendek kata, disebutkan dalam sejumlah hadist bahwa puasa di hari 'Asyura hukumnya sunnah.
Beberapa hadits menyarankan agar puasa hari 'Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari 'Asyura. Alasannya, seperti diungkapkan oleh Nabi Muhammad Saw, orang Yahudi hanya berpuasa pada hari 'Asyura saja dan Rasulullah ingin membedakan puasa umat Islam dengan puasa orang Yahudi. Oleh sebab itu ia menyarankan umat Islam berpuasa pada hari 'Asyura ditambah puasa satu hari sebelumnya atau satu hari sesudahnya (tanggal 9 dan 10 Muharram atau tanggal 10 dan 11 Muharram).
Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu boleh
dilakukan.
Legenda dan Mitos Hari 'Asyura
Meski demikian banyak legenda dari salah pengertian yang terjadi di kalangan umat Islam menyangkut hari 'Asyura, meskipun tidak ada sumber otentiknya dalam Islam. Beberapa hal yang masih menjadi keyakinan di kalangan umat Islam adalah legenda bahwa pada hari'Asyura Nabi Adam diciptakan, pada hari 'Asyura Nabi Ibrahim dilahirkan, pada hari 'Asyura Allah Swt menerima tobat Nabi Ibrahim, pada hari 'Asyura Kiamat akan terjadi dan siapa yang mandi pada
hari 'Asyura diyakini tidak akan mudah terkena penyakit. Semua legenda itu sama sekali tidak ada dasarnya dalam Islam. Begitu juga dengan keyakinan bahwa disunnahkan bagi mereka untuk menyiapkan makanan khusus untuk hari 'Asyura.
Sejumlah umat Islam mengaitkan kesucian hari 'Asyura dengan kematian cucu Nabi Muhmmad Saw, Husain saat berperang melawan tentara Suriah. Kematian Husain memang salah satu peristiwa tragis dalam sejarah Islam. Namun kesucian hari 'Asyura tidak bisa dikaitkan dengan
peristiwa ini dengan alasan yang sederhana bahwa kesucian hari 'Asyura sudah ditegakkan sejak zaman Nabi Muhammad Saw jauh sebelum kelahiran Sayidina Husain. Sebaliknya, adalah kemuliaan bagi Husain yang kematiannya dalam pertempuran itu bersamaan dengan
hari 'Asyura.
Anggapan-anggapan yang salah lainnya tentang bulan Muharram adalah kepercayaan bahwa bulan Muharram adalah bulan yang tidak membawa keberuntungan, karena Husain terbunuh pada bulan itu. Akibat adanya anggapan yang salah ini, banyak umat Islam yang tidak melaksanakan pernikahan pada bulan Muharram dan melakukan upacara khusus sebagai
tanda ikut berduka atas tewasnya Husain dalam peperangan di Karbala, apalagi disertai dengan ritual merobek-robek baju atau memukuli dada sendiri.
Nabi Muhammad sangat melarang umatnya melakukan upacara duka karena meninggalnya seseorang dengan cara seperti itu, karena tindakan itu adalah warisan orang-orang pada zaman jahiliyah.
Rasulullah bersabda, "Bukanlah termasuk umatku yang memukuli dadanya, merobek bajunya dan menangis seperti orang-orang pada zaman jahiliyah."
Bulan Pengampunan Dosa
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Kata Muharram artinya 'dilarang'. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan pertumpahan
darah.
Seperti sudah disinggung di atas, bahwa bulan Muharram banyak memiliki keistimewaan. Khususnya pada tanggal 10 Muharram. Beberapa kemuliaan tanggal 10 Muharram antara lain Allah Swt akan mengampuni dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun ke depan. (Tarmizi)
(ln/Islamicity)